Awalilah Dengan Basmalah

Religious Myspace Comments

Sabtu, 25 Juni 2011

Parameter Identitas Nasional

Parameter Identitas Nasional
Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas. Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa. Jadi seperti contoh batik batik merupakan cirri khas dari Indonesia bukan dari Negara tetangga.
Indikator identitas nasional itu antara lain:
ü  *Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
ü  *Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
ü  *Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan:bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
ü  *Tujuan yang dicapai suatu bangsa:budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosiologis, yaitu:
§  suku bangsa, setiap suku bangsa di Indonesia bergabung dan terbentuk suatu keragaman yang dapat menciptakan identitas nasional. Contoh, suku Madura, suku jawa, suku dayak, suku bugis, dan lain-lain bergabung menjadi suatu identitas  nasional yaitu identitas nasional bangsa Indonesia.
§  kebudayaan, setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Dan susah ditiru oleh bangsa lain. Contoh, larung sajen, batik, upacara Ngaben, dan lain-lain merupakan suatu kebudayaan nasional yang menjadi identitas nasional yaitu identita dari bangsa Indonesia.
§  bahasa, bangsa Indonesia mempunyai beraneka ragam bahasa yang dipakai oleh setiap suku-suku yang ada di Indonesia maupun yang diluar Indonesia.
§  kondisi georafis: Indonesia meupakan Negara kepulauan yang menjadikan identitas nasional.

Minggu, 05 Juni 2011

HAKIKAT PEMBELAJARAN


Pendahuluan
            Belajar merupakan faktor yang mempengaruhi watak manusia dan sampai mana manusia itu mendapatkan suatu derajat di tengah-tengah masyarakat. Karena manusia itu adalah makhluk yang peling sempurna diantara makhluk-makhluk Allah yang lain. Manusia mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh makhluk yang lain yaitu akal. Manusia diberi akal untuk berfikir tentang apa saja yang dia hadapi di muka bumi ini. Karena manusia diberi suatu amanah yang sangat berat dimuka bumi ini, yaitu sebagai khalifah di muka bumi ini. Dan untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini tidaklah mudah. Setiap dari diri itu harus mempunyai suatu persiapan yang sangat banyak. Maka dari itu Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Apabila manusia mau mempergunakan akalnya, maka dia akan memdapatkan suatu derajat yang tinggi. Baik diantara manusia maupun di hadapan Allah SWT.
            Untuk mengetahui arti dari belajar itu sendiri, apakah ciri-ciri belajar, hakikat dari belajar itu sendiri , maka kami akan memabahas tentang hakikat dari pembelajaran.
Pembahasan
A.    Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Karena belajar itu sangat penting bagi kehidupan manusia, maka dalam islam belajar itu diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimah yang mengaku beriman kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
طلب العلم فريضة على كل المسلمين والمسلمات
Yang artinya: “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslim dan muslimat
 Nana Syaodih Sukmadinata (2005) menyebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Lantas, apa sesungguhnya belajar itu ?
1.      Menurut Slameto, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
 2.  Menurut Skinner yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Pembelajaran, bahwa belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang tercipta melalui proses tingkah laku.
 3.  R. Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu:
1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Jadi setiap proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku baik di dalam kelas suatu sekolahan, maupun di luar sekolah. Belajar itu tidak harus di dalam sekolah, kita pergi ke pantai, pasar, gunung atau ke tempat yang lain dengan tujuan mencari pengetahuan baru itu juga bisa disebut sebagai belajar.
2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruktruksi. Baik dari dalam hati nurani ataupun yang lain. Jika hati dan akal kita menerima apa yang kita lihat sedangkan sebelumnya kita belum mengetahui itu maka itu juga disebut sebagai ilmu.
 4.  M. Sobry Sutikno mengemukakan, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Semua yang kita tangkap dan kita mendapatkan semua hal yang baru dari sekitar. Baik itu berupa sikap atau sifat seseorang, keadaan lingkungan, dan lain-lain.
 5.  Menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang - ulang dalam suatu situasi.
 6. Chaplin yang dikutip Muhibbin dalam bukunya mengemukakan bahwa membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya berbunyi: belajar adalah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
 7.   Burton, dalam sebuah buku “ The Guidance of learning Activities “, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan perilaku pada diri individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
 8.   Dalam buku Educational Psycology, H.C. Witherington mengemukakan bahwa pelajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian yang menyatakan diri suatu pola baru dari reaksi berupa percakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.
 9.   James O. Whittaker mengemukakan belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
10.  dalam kesimpulan yang dikemukakan oleh Abdillah (2002), belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku bsik melalui latihan dan pengalaman yangh menyangkut aspek-aspek kognitif, afektiv, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika didalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
B.     Ciri-ciri belajar
Menurut pengertian tersebut, belajar tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi juga meliputi seluruh kemampuan individu. Adapun ciri-ciri belajar secara umum adalah sebagai berikut :
  1. Semua orang yang ingin meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya merupakan pelaku dari proses belajar. Setiap manusia yang menginginkan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan agar dia dapat bertahan hidup di dunia ini adalah sebagai pelaku dari proses belajar. Tidak hanya para siswa ataupun mahasiswa saja yang bertindak sebagai palaku belajar. Akan tetapi guru ataupun dosen itu juga disebut sebagai pelaku dari proses belajar.
  2. Tujuan terutamanya adalah untuk memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup dan untuk memenuhi kewajibannya sebagai makhluk di bumi ini. Karena manusia diciptakan di bumi ini adalah untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah : 30 :
 قال ربك للملائكة اني جاعل في الارض خليفةوإذ
Yang artinya adalah: “ Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan menjadikan khlifah di muka bumi”.
  1. Prosesnya berupa internal terhadap diri pelajar.
  2. Tempatnya di sembarang tempat. Baik di dalam kelas, gunung, pantai, taman, ataupun dimana saja yang penting tempat itu bisa menimbulkan motivasi terhadap pelajar sehingga dia mau meningkatkan tingah lakunya setelah mengalami pembelajaran. Pembelajaran di sini baik berupa ilmu pendidikan, pengalaman atau yang lain.
  3. Lama waktu belajar tidak ditentukan. Kita sebagai seorang muslim wajib belajar dari awal kita keluar dari perut ibu kita sampai ajal menjemput kita. Sebagaimana sabda Rasullah :
اطلبوا العلم من المهد الى اللحد
Yang artinya adalah: “ Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat “
  1. Syarat terjadinya proses belajar adalah adanya motivasi yang kuat dari pelajar. Percuma kalau ada pelajaran atau pengalaman akan tetapi dia tidak ada keinginan untuk mengambil pelajaran itu. Untuk memenuhi agar mendapatkan suatu ilmu adalah dengan adanya suatu keinginan yang kuat dalam diri pelajar untuk mendapatkan apa yang dia inginkan itu.
  2. Ukuran keberhasilan seseorang dalam memperoleh pengetahuan adalah dengan bisa atau tidaknya orang tersebut dalam mengahadapi masalah. Baik itu permasalah yang diberikan oleh guru kita yang berbentuk soal-soal materi pelajaran atau permasalah yang berada di sekeliling kita. Kita tidak boleh putus asa dalam mengahadapi permasalah yang kita hadapi. Karena tidak ada suatu masalah yang tidak ada jalan keluarnya. Dan Allah tidak akan menguji kita di luar keterbatasan kita.
  3. Faedah bagi pelajarnnya yaitu untuk mempertinggi derajat pelajar tersebut. Semakin banyak ilmu yang kita dapat maka semakin tinggi derajat yang kita peroleh. Dan semakin sedikit ilmu yang kita dapat, maka semakin rendah juga derajat yang kita peroleh. Sebagai mana firman Allah SWT
يرفع الله الذين آمنوا و الّذين اوتوا العلم درجات
Yang artinya:” Allah akan meninggihkan orang-orang yang beriman dan yang diberikan ilmu ke beberapa derajat”
C.     Tujuan Belajar
Setiap apa yang kita lakukan didunia ini pasti ada tujuan tertentu. Begitu juga belajar memiliki tujuan tersendiri diantaranya:
a.       Untuk mengaharapkan ridho dari Allah SWT. Karena bagaimanapun menuntut ilmu itu merupakan suatu kewajiban bagi semua manusia yang menjadi khalifah di muka bumi ini.dan seorang khalifah tidak akan berhasil memimpin minimal dirinya sendiri jika dia tidak mempunyai ilmu yang cukup. Apa lagi jika dia memimpin bumi ini. Maka dari itu sebelum manusia mmenjadi khalifah di muka bumi ini, maka harus mempunyai ilmu yang cukup agar dapat memimpin bumi ini.
b.      Berfikir
Ini bermakna bahwa orientasi belajar itu adalah untuk kecerdasan, sehingga doa untuk mendoakan seorang anak di antaranya semoga diberikan kecerdasan akal. Pada dasarnya cerdas mengarah kepada mampu mempergunakan rasio, memahami, dan mampu menyelesaikan suatu persoalan yang dihadapi. Sedangkan ujung-ujungnya orang yang cerdas itu adalah orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi (intellegency quation) serta penuh dengan kebijaksanaan (emotional quation).
c.       Berkembang
Pada tahap ini belajar bertujuan untuk menjadikan seseorang tumbuh berkembang menjadi pribadi yang dewasa baik dari pola pikir maupun dari tingkah laku sehingga senantiasa bisa beradaptasi dengan tantangan dunia yang semakin menuntut seseorang untuk selalu bersaing.

d.      Menambah ilmu pengetahuan
Dengan belajar ilmu pengetahuan seseorang akan semakin bertambah karena sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui degan belajar akan diketahui
D.     Hakikat pembelajaran
Pembelajaran pada hakekatnya adalah untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan pengembangan potensi tersebut, dengan demikian guru sebagai sutradara seyogianya merencanakan dengan matang skenario dalam RPP agar siswa beraktivitas tinggi melalui penalaran, mencoba, eksplorasi, konjektur, hipotesis, generalisasi, inkuiri, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Dalam proses pembelajaran hindari prilaku siswa hanya bertindak sebagai penonton dan bersikap menerima. Agar siswa-siswa bisa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran ciptakan suasana kondusif, nyaman dan menyenangkan.
Kesimpulan.
            Jadi belajar adalah semua aktivitas seseorang dalam usahanya yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Belajara selain karena perintah Allah kepada semua manusia yang hidup di dunia, belajar juga bertujuan untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggih di hadapan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT:
يرفع الله الذين آمنوا و الّذين اوتوا العلم درجات
Refrensi
  1. Al-Qur’an
  2. Dimyati. Dr, Mudjiono . Drs, Belajar Pembelajaran, Rineka cipta, 2006, Jakarta
  3. Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  4.  Belajar dan Pembelajaran.com

Jumat, 03 Juni 2011

Pentingnya Agama


2.2.Pentingnya agama islam bagi manusia.
Setiap manusia pasti memerlukan akan kedamaian dan ketentraman di dunia dan di akhirat kelak. Maka dari itu manusia itu harus memerlukan undang-undang yang mengatur diri mereka sehingga mereka mencapai tujuan mereka. Yang mana undang-undang itu adalah agama. Agama sangat berpengaruh dalam diri manusia. Seumpama dalam diri manusia tidak ada agama yang selalu mendampingi mereka, maka mereka akan berbuat seenak mereka. Karena tidak ada undang-undang yang mengatur tingkah laku mereka. Bahkan dunia ini akan segera rusak akibat perbuatan mereka sendiri. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan nafsu. Dan untuk menahan nafsu mereka, Allah mengatur mereka dalam agama islam sehingga mereka dapat menahan diri mereka untuk tidak melakukan hal yang dapat merusak diri mereka dan juga alam ini. Sebagai makhlu yang sempurna yang mempunyai akal dan nafsu, manusia sangat membutuhkan ilmu yang dapat mengatur dunia ini sehingga bisa menjadi lebih baik. Dan ilmu itu semua ada dalam agama islam. Karena agama islam adalah agama yang sempurna. Baik itu ilmu perbintangan, ilmu elektronik, ilmu hitung dan lain sebagainya terdapat dalam agama yang penuh rahmat ini.
Dan manusia adalah makhluk yang mempunyai akal. Sehingga mereka dituntut untuk menggunakan akalnya dengan sebaik-baiknya. Mereka harus berpikir bagaimana pergantian siang dan malam? Mengapa manusia itu diciptakan? Apakah ada manusia yang hidup abadi? Di mana keberadaan manusia setelah meninggal dunia? Apakah hari hisab itu? Dan lain sebagainya. Manusia itu tidak akan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu manusia memelukan hidayah yang disebut agama. Dan di agama islam semuanya telah dijelaskan. Dari pergantian siang dan malam sampai hari kiamat sudah dijelaskan secara detail. Sekarang tinggal manusianya yang mau atau tidak untuk menggunakan akal mereka sehingga agama islam masuk dalam diri mereka.
Islam adalah agama yang cinta akan kedamaian dan persaudaraan. Sehingga orang yang masuk dalam agama islam dia akan bahagia di dunia dan di akhirat. Tidak ada satupun seorang muslim sejati yang susah di dunia lebih-lebih di akhirat. Kalupun dia susah di dunia itu merupakan ujian dari Allah. Meskipun kelihatannya dia susah, tapi hatinya selalu melafalkan asma Allah sehingga hati selalu tentram. Begitulah fungsi islam bagi manusia. Islam tidak pernah menyia-siakan umatnya yang bertaqwa sekalipun hambanya berada dalam kesusaha, Allah pasti memberikan jalan keluar bagi hambanya yang bertaqwa. Maka dari itu alangkah ruginya manusia yang ingkar dengan agama yang penuh rahmat ini. Mereka tidak akan mendapat kebahagiaan di dunia dan lebih-lebih di akhirat kelak. Mereka telah menyia-siakan umur mereka yang dititipkan Allah kepada mereka. Dan pada suatu hari nanti pasti Dia cabut lagi titipan-Nya. Sebelum kita menyerahkan titipan yang diberikan kepada kita, alangkah indahnya kalau kita menyiapkan sebaik-baik mungkin. Sampai kita manghadapi ajal menjemput kita.
Dalam agama islam, tidak ada perbedaan antara miskin dan kaya, tampan dan jelek, dan lain sebagainya. Semua di hadapan Allah sama. Yang membedakan hanyalah takwa kepada-Nya. Karena islam merupakan agama yang tidak mengenal perbedaan. Tidak seperti agama yang lain yang mengenal tentang kasta. Seperti agama Hindu yang mengenal kasata-kasta. Diantaranya golongan pendeta ( Brahma ) golongan perwira ( ksatria ), golongan pedagang atau petani ( Waisya ), golongan buruh atau budak ( Sudra ). Atau agama lain yang mengenal akan perbedaan derajat. Tapi islam tidak mengenal akan hal itu. Karena islam merupakan agama untuk semua umat manusia. Semua yang masuk agama islam mendapatkan hak yang sama di hadapan Allah. Tinggal iman saja yang membedakan antara yang baik dan yang buruk, bukan status sosial.